TEKNIK PROMOSI BUKU
Narasumber : Akbar Zainuddin
Tema : Teknik Promosi Buku
Peserta : Agustan
Angkatan : 19
"Semua orang akan mati kecuali karyanya, maka tulislah sesuatu yang akan membahagiakan dirimu di akhirat kelak". - Ali bin Abi Thalib
Strategi sangat penting diketahui dan dikuasai oleh seorang manajer atau pimpinan agar tujuan organisasi dapat terwujud dengan efektif dan efisien. Demikian halnya juga, di dalam pemasaran buku, kita perlu memahami cara-cara memasarkan buku. Beberapa cara mungkin sudah kita ketahui dari beberapa sumber karena di era teknologi yang serba canggih ini sangat memungkinkan kita mengakses berbagai referensi melalu internet.
Kegiatan belajar menulis PGRI angkatan ke-19 dan 20 sudah memasuki pertemuan ke-19. Tidak terasa waktu berlalu, kita sudah sampai pada materi kegiatan dengan tema “Teknik Promosi Buku”. Materi ini dibawakan oleh narasumber hebat yaitu Bapak Akbar Zainuddin.
Akbar Zainuddin adalah seorang penulis buku best seller “Man Jadda Wajada”. Beliau telah menulis 15 buku solo sejak tahun 2010 sampai 2021. Luar biasa, beliau adalah penulis hebat. Siapa yang tidak kenal dengan buku Man Jadda Wajada?. Sebelum menulis buku solo, beliau juga pernah menulis buku antologi (karya Bersama). Jadi, kita tidak pelu ragu berkarya. Menjadi penulis hebat harus di awali dengan menjadi penulis pemula yang berkerja dengan tekun.
Menurut narasumber bahwa strategi pemasaran buku terdiri dari 4 (empat) hal yang biasa disebut 4P, yaitu Produk (strategi produk), Price (Strategi harga), Place of distribution (distribusi), dan Promotion (Promosi). Keempat stretegi tersebut dikutip dari buku beliau UKTUB: Panduan Menulis Buku dalam 180 hari. Namun, disamping kita perlu mengetahui strategi pemasaran buku, yang tidak kalah pentingnya kita perhatikan adalah menentukan siapa target audiens atau pembaca kita karena strategi untuk anak-anak tentu saja berbeda dengan strategi untuk remaja, demikian juga untuk orang tua.
Keempat strategi pemasaran buku menurut Akbar Zainuddin:
1.Strategi produk
Strategi ini lebih banyak menjadi tanggung jawab penerbit. Penulis lebih banyak memberikan masuk ke penerbit, yaitu tentang siapa yang akan menjadi target audiens atau pembaca buku kita, apa kebutuhan mereka terhadap buku kita. Sehingga buku yang diterbitkan nanti menyesuaikan dengan kebutuhan pembaca kita.
2.Strategi harga
Menentukan harga buku juga menjadi tanggungjawab penerbit. Ada dua strategi penentuan harga buku, yaitu: pertama, adalah harga buku secara umum. Kedua, harga premium (lebih mahal dibandingkan dengan buku biasa). Buku bisa dijual lebih mahal jika mempunyai nilai tambah dibandingkan dengan buku-buku yang lain. Misalnya hard cover, ditambah bonus-bonus (voucher seminar, workshop, dan lain-lain).
3.Strategi distribusi
Distribusi secara umum dibagi menjadi dua, yaitu: distribusi tradisional dan non tradisional. Distribusi tradisional adalah melalui toko-toko buku, baik toko-toko buku jaringan nasional maupun toko buku lokal.
4.Strategi promosi
Promosi buku bisa dilakukan oleh penerbit maupun penulis. Beberap kegiatan promosi yang bisa dilakukan:
Pertama, launcing buku. Dilakukan untuk meluncurkan buku baru. Kegiatan ini bisa dilakukan di masjid, aula, Lembaga Pendidikan, hotel, di mana saja. Kegiatan tersebut bisa dibiayai oleh penerbit maupun penulis. Penulis perlu meyakinkan penerbit bahwa buku kita akan laku, karena itulah mereka perlu menyelenggarakan program launcing buku. Di toko-toko buku seperti Gramedia dan lainnya memiliki tempat launcing buku. Kita bisa memanfaatkan tempat ini, namun sebelumnya perlu dipromosikan tempat launcing di mana.
Kedua, bedah buku. Bedah buku adalah acara diskusi untuk membedah isi buku kita. Kegiatan ini bisa online maupun offline. Pada acar offline, kita bisa kerjasama dengan Lembaga pendidikan, perpustakaan, majlis taklim, masjid, dan sebagainya. Disemua tempat dan situasi kita tawarkan bedah buku. Lagipula, sekarang ini era digital memudahkan kita mempromosikan kegiatan bedah buku kita. Kita rekam kegiatan, lalu diapload di social media.
Ketiga, melakukan kegiatan seminar atau workshop sesuai dengan tema buku. Untuk pertama kali kegiatan workshop bolehlah gratis sebagai ajang perkenalan buku kita ke audiens dan perlu dilakukan secara kontinyu, misalnya sebulan sekali. Kalau bisa offline, laksanakan di sekolah. Kalau tidak bisa offline, laksanakan secara online via WA, Zoom, FB, dan sebagainya.
Keempat, membangun komunitas. Komunitas yang dibangun perlu sesuai dengan tema buku kita. Buku tentang guru, maka bangun komunitas guru dan sterusnya. Komunitas membuat kita lebih dekat dengan pembaca sehingga memudahkan kita menawarkan dalam membeli buku.
Kelima, membangun jaringan reseller. Reseller adalah orang-orang yang mau menjual buku kita dan mendapatkan buku dari hasil yang terjual. Reseller memudahkan kita menjual buku.
Keenam, jualan di marketplace. Buka toko di marketplace (Lazada, Shopee, Bukalapak, Tokopedia, dan sebagainnya). Membuka toko di marketplace akan meluaskan promosi dan distribusi kita. Namun, yang terpenting keberadaan kita dan buku kita ada. Jadi, kalau ada orang mencari judul buku kita, bisa ditemukan.
Ketujuh, memanfaatkan media social (medsos) untuk promosi buku. Manfaatkan sebaik-baiknya follower dan subscriber dengan memberikan informasi tentang buku. Setiap hari, kita buat status terkait tema buku yang kita tulis, sehingga orang semakin paham dengan buku yang kita tulis. Dan jangan setiap hari isinya jualan. Lebih banyak sharing-sharing, baru selling. Lebih banyak memberikan pengetahuan kepada para pembaca sehingga mereka merasa ada manfaat menjadi followers kita. Sharing-sharing apa saja, kalau perlu sesuai dengan kebutuhan mereka. Sehingga setiap hari, semakin lama akan semakin ada ikatan dengan pembaca. Kalau sudah begitu, akan memudahkan kita dalam proses memengaruhi pikiran orang dalam membeli buku. Jadi, pada dasarnya kita ini memengaruhi orang agar mereka mau menjadikan buku sebagai kebutuhan utama. Dan memang, membaca akan banyak membuka wawasan, pengetahuan, dan pilihan dalam mengambil keputusan. Dengan bersama-sama membangun kebutuhan akan membaca, maka akan memudahkan kita dalam proses menjual buku.
Strategi pemasaran buku yang diuraikan tersebut dapat juga di saksikan di vidio youtube milik bapak Akbar Zainuddin.
Sebagai penutup narasumber menyampaikan tiga keterampilan yang perlu dimiliki oleh penulis, yaitu:
Pertama, keterampilan berbicara (public speaking). Rekaman atau vidio kegiatan berbicara yang diapload di medsos dan youtube akan menjadi menarik bagi calon pembaca.
Kedua, kemampuan copywriting (membuat kata menarik untuk promosi dan penjualan). Ini salah satu keterampilan paling penting untuk menjual pada Abad 21.
Ketiga, pemanfaatan teknologi informasi. Manfaatkan media sosial seperti YouTube, WA, IG, Facebook, Zoom, Webex, Google Meet, dan sebagainya. Karena eranya sekarang seperti itu. Kalau kita bisa memanfaatkan dengan baik, hidup akan lebih mudah.
Terima kasih atas ilmu yang disampaikan malam ini. Sangat bermanfaat bagi kami. Semoga bisa diaplikasikan. Salam literasi.
Pendahuluan yg dikemas sangat bagus. Dan resumenya lengkap. Semanhat
BalasHapusTerima kasih bu. Semangat selalu.
HapusSudahvtercium aroma buku dari rapinya resume ini. Semoga mahkota penulis dapat segera terwujud. Selanjutnya, dengan bermodalkan ilmu dari pak Akbar, buku oun laris manis terjual.
BalasHapus