KONSEP BUKU NON FIKSI

Resume : 17
Narasumber : Musiin, M.Pd.
Tema : Konsep Buku Non Fiksi
Peserta : Agustan
Angkatan : 19

JIka kau bukan anak raja, juga bukan anak ulama besar, maka menulislah!”.- Imam Al-Ghazali

Kerangka atau pola menulis karya tulis termasuk buku fiksi dan non fiksi masing-masing ada sisi perbedaannya. Demikian juga dengan menulis karya ilmiah lainnya tentu mempunyai struktur tersendiri, ada hal yang sama dan juga ada hal yang berbeda satu sama lain. Sebagai calon penulis, kita perlu mengetahui pola penulisan sebuah karya tulis. Buku non fiksi mempunyai pola aturan yang sudah ditetapkan secara umum. 

Kuliah online malam ini dengan tema “Konsep Buku Non Fiksi” dimulai. Narasumber kali ini adalah Ibu Musiin, M.Pd. atau biasa disapa dengan akrab Ibu Iin. Beliau juga alumni angkatan ke-8 kegiatan belajar menulis PGRI seperti yang kami ikuti malam ini. Beliau sudah termasuk sukses menjadi penulis buku. Buku beliau diterbitkan di penerbit Andi Offset Jogyakarta dan juga telah dipasarkan di toko buku Gramedia.



Menurut Ibu Iin sebelum menulis buku, kita harus menemukan alasan mengapa ingin menjadi penulis. Alasan menulis buku di antaranya adalah:
1. Mewariskan ilmu lewat buku
2. Ingin mempunyai buku karya sendiri yang bisa terpajang di toko buku online maupun offline.
3. Mengembangkan profesi sebagai seorang guru.

Ada tiga pola dalam penulisan buku non fiksi. Ketiga pola tersebut, yaitu:
1. Pola Hierarkis (Buku disusun berdasarkan tahapan dari mudah ke sulit atau dari sederhana ke rumit). Contoh: Buku Pelajaran
2. Pola Prosedural (Buku disusun berdasarkan urutan proses. Contoh: Buku Panduan
3. Pola Klaster (Buku disusun secara poin per poin atau butir per butir. Pola ini diterapkan  pada buku-buku kumpulan tulisan atau kumpulan bab yang dalam hal ini antarbab setara)

Selain ketiga pola tersebut dalam menulis naskah buku, kita perlu menerapkan lima langkah dalam proses penulisan buku, yaitu:
1. Pratulis
a. Menentukan tema. Tema diperuntukkan hanya satu buku saja. Tema dari buku nonfiksi adalah parenting, Pendidikan, motivasi, dll.
b. Menemukan ide. ide ini dapat ditemukan diberbagai hal, contohnya: Pengalaman pribadi, pengalaman orang lain, berita di media massa, status Facebook/Twitter/Whatsapp/Instagram, Imajinasi, mengamati lingkungan, perenungan, membaca buku.
c. Merencanakan jenis tulisan
d. Mengumpulkan bahan tulisan. Mengumpulkan bahan tulisan dapat dari berbagai sumber, termasuk: 
• Pengetahuan yang diperoleh secara formal , nonformal , atau informal ;
• Keterampi lan yang diperoleh secara formal , nonformal , atau informal ;
• Pengalaman yang diperoleh sejak bal i ta hingga saat ini ;
• Penemuan yang telah didapatkan.
• Pemikiran yang telah direnungkan
e. Bertukar pikiran
f. Menyusun daftar
g. Meriset
h. Membuat Mind Mapping
i. Menyusun kerangka
Berikut contoh kerangka buku yang ditulis oleh Ibu Iin dalam bukunya Literasi Digital Nusantara, yaitu:
BAB 1 Penggunaan Internet Di Indonesia
A. Pembagian Generasi Pengguna Internet
B. Karakteristik Generasi Dalam Berinternet
BAB 2 Media Sosial
A. Media Sosial
B. UU ITE
C. Kejahatan di Media Sosial
BAB 3 Literasi Digital
A. Pengertian
B. Elemen
C. Pengembangan
D. Kerangka Literasi Digital
E. Level Kompetensi Literasi Digital
F. Manfaat
G. Penerapan Literasi Digital Pada Lintas Generasi
H. Kewargaan Digital
BAB 4 Ekosistem Literasi Digital Di Nusantara
A. Keluarga
B. Sekolah
C. Masyarakat
BAB 5 Literasi Digital Untuk Membangun Digital Mindset Warganet +62
A. Perkembangan Gerakan Literasi Digital Di Indonesia
B. Literasi Digital Tanpa Digital Mindset Di Indonesia
C. Membangun Digital Mindset Warganet +62

Selain kerangka buku tersebut, narasumber juga menyampaikan anatomi sebuah buku. Berikut anatomi buku yang dimaksud:
1. Halaman Judul
2. Halaman Persembahan (OPSIONAL)
3. Halaman Daftar Isi
4. Halaman Kata Pengantar (OPSIONAL, minta kepada tokoh yang berpengaruh)
5. Halaman Prakata
6. Halaman Ucapan Terima Kasih (OPSIONAL)
7. Bagian /Bab
8. Halaman Lampiran (OPSIONAL)
9. Halaman Glosarium
10. Halaman Daftar Pustaka
11. Halaman Indeks
12. Halaman Tentang Penulis
2. Menulis Draf. Menulis draf adalah:
a. Menuangkan konsep tulisan ke tulisan dengan prinsip bebas
b. Tidak mementingkan kesempurnaan, tetapi lebih pada bagaimana ide dituliskan
3. Merevisi Draf. Hal-hal yang perlu dilakukan dalam merevisi draf adalah:
a. Merevisi sistematika/struktur tulisan dan penyajian
b. Memeriksa gambaran besar dari naskah.
4. Menyunting Naskah. Penyuntingan naskah harus berdasarkan KBBI dan PUEBI. KBBI online sangat membantu dalam penyuntingan naskah. Hal yang perlu disunting, yaitu: 
a. Ejaan
b. Tata Bahasa
c. Diksi
d. Data dan fakta
e. Legalitas dan norma
5. Menerbitkan. Naskah yang sudah disunting selanjutnya diajukan ke penerbit untuk diterbitkan.
Dalam kegiatan menulis tetntu ada hambatan-hambatan yang selalu dihadapi. Hambatan tersebut di antaranya adalah:
1. Hambatan waktu
2. Hambatan kreativitas
3. Hambatan teknis
4. Hambatan tujuan
5. Hambatan psikologis
Cara mengatasi hambatan tersebut menurut Narasumber adalah:
1. Banyak membaca
2. Mencari inspirasi di lingkungan sekitar, orang sekitar atau terkait dengan narasumber.
3. Disiplin menulis setiap hari.
4. Pergi ke pasar dan memasak. Ini menjadi mood booster untuk menulis lagi (kebetulan beliau hobi memasak)

Konsep buku non fiksi sangat penting dipahami oleh setiap calon penulis buku agar buku yang ditulis selalu berkualitas atau sesuai standar yang telah ditetapkan. Buku dengan kualitas baik tentu akan dipasarkan di toko-toko buku ternama. Termasuk buku dari Ibu Iin sudah mampu menembus penerbit mayor dan dipasarkan di Gramedia. Sharing llmu malam ini sangat luar biasa. Terima kasih atas ilmu yang disampaikan, semoga kami bisa menulis buku secepatnya dan selalu semangat untuk berkarya. Salam literasi.

Komentar

  1. Keren. Dikupas habis dengan bahasa yang tertata. Semangat!

    BalasHapus
  2. Selalu hadir dengan tulisan yang menginspirasi... Tetap semangat pak Agustan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih bu, semoga kita semua segera menerbitkan buku

      Hapus
  3. Semakin Ok aja resumnya ini....penataan yang rapi dan sistematis...tinggal satu langkah menuju penerbit..sukses selalu..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih pak Haji... Sukses buat semua.

      Hapus
  4. Tulisan ini semoga selalu menginspirasi pembaca

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih bu, Semangat selalu n semoga cepat terbit buku solo.

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini