KONSEP BUKU NON FIKSI
Narasumber : Musiin, M.Pd.
Tema : Konsep Buku Non Fiksi
Peserta : Agustan
Angkatan : 19
Kerangka atau pola menulis karya tulis termasuk buku fiksi dan non fiksi masing-masing ada sisi perbedaannya. Demikian juga dengan menulis karya ilmiah lainnya tentu mempunyai struktur tersendiri, ada hal yang sama dan juga ada hal yang berbeda satu sama lain. Sebagai calon penulis, kita perlu mengetahui pola penulisan sebuah karya tulis. Buku non fiksi mempunyai pola aturan yang sudah ditetapkan secara umum.
Kuliah online malam ini dengan tema “Konsep Buku Non Fiksi” dimulai. Narasumber kali ini adalah Ibu Musiin, M.Pd. atau biasa disapa dengan akrab Ibu Iin. Beliau juga alumni angkatan ke-8 kegiatan belajar menulis PGRI seperti yang kami ikuti malam ini. Beliau sudah termasuk sukses menjadi penulis buku. Buku beliau diterbitkan di penerbit Andi Offset Jogyakarta dan juga telah dipasarkan di toko buku Gramedia.
1. Mewariskan ilmu lewat buku
2. Ingin mempunyai buku karya sendiri yang bisa terpajang di toko buku online maupun offline.
3. Mengembangkan profesi sebagai seorang guru.
2. Pola Prosedural (Buku disusun berdasarkan urutan proses. Contoh: Buku Panduan
3. Pola Klaster (Buku disusun secara poin per poin atau butir per butir. Pola ini diterapkan pada buku-buku kumpulan tulisan atau kumpulan bab yang dalam hal ini antarbab setara)
a. Menentukan tema. Tema diperuntukkan hanya satu buku saja. Tema dari buku nonfiksi adalah parenting, Pendidikan, motivasi, dll.
b. Menemukan ide. ide ini dapat ditemukan diberbagai hal, contohnya: Pengalaman pribadi, pengalaman orang lain, berita di media massa, status Facebook/Twitter/Whatsapp/Instagram, Imajinasi, mengamati lingkungan, perenungan, membaca buku.
c. Merencanakan jenis tulisan
d. Mengumpulkan bahan tulisan. Mengumpulkan bahan tulisan dapat dari berbagai sumber, termasuk:
• Keterampi lan yang diperoleh secara formal , nonformal , atau informal ;
• Pengalaman yang diperoleh sejak bal i ta hingga saat ini ;
• Penemuan yang telah didapatkan.
f. Menyusun daftar
g. Meriset
h. Membuat Mind Mapping
i. Menyusun kerangka
Berikut contoh kerangka buku yang ditulis oleh Ibu Iin dalam bukunya Literasi Digital Nusantara, yaitu:
A. Pembagian Generasi Pengguna Internet
B. Karakteristik Generasi Dalam Berinternet
BAB 2 Media Sosial
A. Media Sosial
B. UU ITE
C. Kejahatan di Media Sosial
BAB 3 Literasi Digital
A. Pengertian
B. Elemen
C. Pengembangan
D. Kerangka Literasi Digital
E. Level Kompetensi Literasi Digital
F. Manfaat
G. Penerapan Literasi Digital Pada Lintas Generasi
H. Kewargaan Digital
BAB 4 Ekosistem Literasi Digital Di Nusantara
A. Keluarga
B. Sekolah
C. Masyarakat
BAB 5 Literasi Digital Untuk Membangun Digital Mindset Warganet +62
A. Perkembangan Gerakan Literasi Digital Di Indonesia
B. Literasi Digital Tanpa Digital Mindset Di Indonesia
2. Halaman Persembahan (OPSIONAL)
3. Halaman Daftar Isi
4. Halaman Kata Pengantar (OPSIONAL, minta kepada tokoh yang berpengaruh)
5. Halaman Prakata
6. Halaman Ucapan Terima Kasih (OPSIONAL)
7. Bagian /Bab
8. Halaman Lampiran (OPSIONAL)
9. Halaman Glosarium
10. Halaman Daftar Pustaka
11. Halaman Indeks
b. Tata Bahasa
c. Diksi
d. Data dan fakta
Dalam kegiatan menulis tetntu ada hambatan-hambatan yang selalu dihadapi. Hambatan tersebut di antaranya adalah:
2. Hambatan kreativitas
3. Hambatan teknis
4. Hambatan tujuan
2. Mencari inspirasi di lingkungan sekitar, orang sekitar atau terkait dengan narasumber.
3. Disiplin menulis setiap hari.
Keren. Dikupas habis dengan bahasa yang tertata. Semangat!
BalasHapusTerima kasih..Semangat selalu
HapusSelalu hadir dengan tulisan yang menginspirasi... Tetap semangat pak Agustan
BalasHapusTerima kasih bu, semoga kita semua segera menerbitkan buku
HapusSemakin Ok aja resumnya ini....penataan yang rapi dan sistematis...tinggal satu langkah menuju penerbit..sukses selalu..
BalasHapusTerima kasih pak Haji... Sukses buat semua.
HapusTulisan ini semoga selalu menginspirasi pembaca
BalasHapusTerima kasih bu, Semangat selalu n semoga cepat terbit buku solo.
Hapus