MANJADI PENULIS BUKU MAYOR

Tahukah kau mengapa aku sayangi kau lebih dari siapa pun? Karena kau menulis. Suaramu takkan ditelan angin, akan abadi, sampai jauh, jauh di kemudian hari…” – Pram 06/02/2006


Pelatihan belajar menulis PGRI tidak terasa sudah memasuki pertemuan ke-12. Narasumeber kali ini adalah Joko Irawan Mumpuni. Beliau membawakan materi dengan judul Menjadi Penulis Buku Mayor. Beliau sangat konsisten di dalam dunia literasi khususnya dalam menulis dan penerbitan buku. Sudah hampir 20 tahun beliau menggeluti dunia tulis menulis dan penerbitan buku. Materi ini sangat pantas dibawakan oleh beliau. Beliau adalah seorang penulis buku dan sekaligus direktur Penerbitan pada Penerbit ANDI Yogyakarta.

Menurut Narasumber Joko Irawan Mumpuni atau Pak Joko sapaan akrab beliau bahwa penulis merasa bangga jika karyanya diterbitkan di penerbit mayor. Karya naskahnya dikelolah dengan lebih professional, faisilitas pada penerbit mayor lebih bagus, percetakan, SDM, dan memiliki jaringan pemasaran yang lebih luas.

Naskah buku yang dikirim ke penerbit mayor telah melalui seleksi yang sangat ketat. Sebagai contoh, di penerbit Andi, naskah yang masuk bisa sampai 300 s.d 500 judul tiap bulan. Namun, yang diterbitkan hanya 50 s.d 60 judul saja. Sisanya dikembalikan ke penerbit atau ditolak. 

Kriteria naskah yang dapat diterima oleh penerbit professional seperti penerbit Andi adalah semua naskah yang layak dijadikan buku dan akan laris dijual. Penerbit merupakan lembaga profitable atau lembaga yang mencari keuntungan agar tetap survive, untuk menjamin kesejahteraan karyawan, dan para konsumen dapat puas dalam jangka waktu yang tidak terbatas. Penulis dan calon penulis harus mengetahui cara berfikir penerbit sebagai industry penerbitan agar naskah tidak ditolak. 

Penulis dan calon penulis perlu mengetahui ekosistem penerbitan naskah buku. Adapun ekosistem penerbitan yang telah disederhanakan yaitu: mulai dari Penulis, Penerbit, Penyalur, dan terakhir Pembaca. Begitulah proses penerbitan buku hingga di pasaran. Namun, yang tidak kalah pentingnya adalah naskah tersebut layak dicetak dan akan laris manis di pasaran.

Agar menyakinkan, buku kita diterima atau ditolak oleh penerbit Mayor, kita perlu mengetahui sistem penilaian di penerbitan tersebut. Sistem penilaian di penerbit mayor, yaitu: 
- Editorial         Bobot ± 10%
- Peluang potensi pasar Bobot ± 50% - 100%
- Keilmuan         Bobot ± 30%
- Reputasi penulis         Bobot ± 10%-100%

Selain sistem penilaian yang telah ditentukan oleh penerbit, penulis dan calon penulis juga perlu memahami alasan mengapa naskah buku diterima atau ditolak. Berikut gambaran naskah yang akan diterbitkan atau ditolak, yaitu: 
- Tema tidak populer – Penulis popular
- Tema Populer – Penulis Populer
- Tema tidak Populer – Penulis tidak Populer
- Tema Populer – Penulis tidak popular

Tema yang populer berpengaruh pada penerbitan buku. Buku dengan tema yang banyak diminati oleh pasar atau pembaca besar peluang akan diterbitkan oleh penerbit. Lagi pula, kalau buku tersebut ditulis oleh penulis yang sudah ternama dan bereputasi baik ditambah lagi dengan tema buku yang menarik, tentu akan diterbitkan oleh penerbit.

Penerbit buku mempunyai dasar pertimbangan dalam menentukan oplah atau jumalah cetak buku. Berikut nilai dasar penerbit dalam menentukan oplah: 


Menurut Pak Joko “penerbit akan menentukan oplah tinggi jika ika buku itu dinilai mempunyai market lebar dan lifesycle panjang. Life cycle panjang artinya buku itu akan tetpa relevan dimasa yang akan datang dalam waktu yang Panjang”.

Penulis atau calon penulis akan memeroleh manfaat dari buku yang sudah diterbitkan. Beberapa manfaat tersbut, penulis akan mendapatkan:
- Kepuasan
- Reputasi
- Karir
- Uang

Seorang penulis sukses akan mendapatkan semua itu. Berikut rincian apa yang penulis peroleh:
1.Peningkatan finansial
- Royalty
- Diskon pembelian langsung
- Seminar/mengajar
2.Peningkatan karir
- Adanya kebutuhan peningkatan status jabatan
- Peluang karir di institusi atau perusahaan
3.Kebutuhan batin
- Buku sebagai karya monumental yang akan dikenang sepanjang masa
4.Reputasi 
- Buku sebagai karya yang terpublikasi akan meningkatkan reputasi penulisnya

Di akhir meteri narasumber menyampaikan bahwa penerbit menyukai penulis atau calon penulis yang berkarakter Idealis sekaligus Industrialis, yaitu penulis yang tidak berhenti berkarya dalam bentuk tulisan namun tetap ada imbalan finansial dia terima. 

Sebagai seorang penulis pemula, kita tidak perlu ragu apalagi takut untuk karya tulis kita tidak diterima di penerbit mayor. Namun, yang terpenting adalah tetap berkarya, menulis, dan selalu memperhatikan tema tulisan apakah diminati pembaca atau tidak. Salam literasi.


Resume : 10
Pertemuan ke- : 12
Narasumber : Joko Irawan Mumpuni 
Tema : Menjadi Penulis Buku Mayor
Peserta : Agustan
Angkatan : 19


Komentar

  1. Semoga tulisan kita layak untuk diterbitkan di penerbit mayor. Semangat terus, Pak.

    BalasHapus
  2. Tulisan yang lengkap, memotivasi dan menginspirasi...

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini